Akh jujur saja… andai bisa bilang langsung padamu, jika aku
lebih suka di telpon dengan waktu yang cukup lama setiap harinya dan sesering
seperti awal kita berkenalan. Hal itu malah membuatku ketagihan berbicara
denganmu. Bahkan pingin berjumpa denganmu. Aku tidak bosan kok. Walau aku tahu
kamu sibuk. Semoga saja dihatimu hanya sibuk akan diriku saja.
Tapi .. sepertinya kamu terlalu mendengarkan masukan dari
temanmu itu. Jangan terlalu sering telpon kata temanmu itu. Padahal aku kan
bukan temanmu, dan temanmu juga bukan aku. Aku ingin mengetahui kamu lebih
banyak dan ingin mengenalmu lebih dalam. Karena aku type orang yang penasaran. Juga
ingin melihat saat matamu berbinar membicarakan sesuatu. Bahkan mungkin nada
bicara yang berapi-api karena semangat.
Unik nya berhubungan dengan mu. Lain dengan yang lain. Baru kutemui
laki-laki seperti dirimu.
Maaf jika malam ini aku berlebihan mencari perhatianmu. Ku tutup
telpon darimu dan berpura-pura marah. Aku hanya ingin tau reaksimu saja. Namun,
tak kusangka respon bicaramu seperti itu. Dan aku mulai memahami kamu. Dan entah
kenapa aku malah makin menyukaimu. Padahal aku takut terlalu sayang padamu. Dan
jujur saja, sepertinya “iya” aku sudah terperangkap dalam cintamu.
Rasanya aku sudah tak bisa lagi berpaling ke lain hati lagi.
Akal ku pun kalah dengan hatiku. Hati yang berbicara. Aku sayang kamu … dan
kupersembahkan ini untukmu yang jauh dari pelupuk mataku namun selalu dihatiku.
#30DayWritingChallange #Jilid9 #Suad1 #Day10
No comments:
Post a Comment