My Blog List

Wednesday, 18 October 2017

Lemah lembut

Sebulan yang lalu aku mendapatkan teror yang isinya alhamdulillah nikmat sekali indah kata-katanya. Awalnya sikapku masih cuek , tinggal di hapus saja beres deh pikirku. Ternyata si peneror malah penasaran .... dan kembali berulah.

Sebelumnya si peneror ini beberapa bulan sebelumnya memang pernah meneror juga. Dan ini sudah kali ke 5 si peneror ini melayangkan kata-kata indahnya, maka aku pun mengambil sikap .

Jujurnya penasaran juga sih ... kenapa meneror ku? dan mau apa sebetulnya?. Maka ku tanyakan lah padanya. Namun si peneror malah tambah panas, bahkan sampai berapi-api. Seakan-akan dari telinga dan bagian kepala atas si peneror mengeluarkan asap yang mengepul .

Kemudian ku ingat akan kajian senin kemarin di masjid Andalusia sentul. Waktu itu ustazahnya menceritakan bagaimaka sikap Rosullullah yang lemah lembut saat menghadapi orang-orang yang mencercanya. Terngiang juga bagaimana Ustazah tersebut bilang, jika ingin menjadi muslimah yang baik maka tirulah segala sikap Rosullallah sebagai tanda cinta kita kepada Rosullallah. Rasanya mengingat ucapan ustazah tersebut membuat hatiku tersentil.

Maka aku pun mulai menjawab teror-teror tersebut dengan lembut. Ku katakana pada si peneror  “memang ga cape ya marah-marah aza?” dan ku ingatkan terus ke arah agama dengan cara yang sangat santun.

Alhasil si peneror pun melunak, maka aku pun melontarkan pujian. “Nah ... gitu donk geulis, kalau gitu kan enak”. Perlahan si peneror pun melunak dan meminta maaf atas segala kekasaran kata-katanya. Bahkan sampai sekarang kami menjadi teman baik.
Pengalaman seperti ini adalah kali ke dua yang ku alami. Masya allah indahnya akhlak Rosulullah yaa ... baru aza aku sedikit meniru sikap nya. Keajaiban yang datang sudah sungguh luar biasa.

Ternyata senjata paling tajam dan mematikan adalah bersikap lemah lembut dan akhlak yang mulia. Seperti tetesan air yang melubangi batu dan selembar kertas yang bisa menyayat kulit. Bahkan hati orang yang sekeras baja pun bisa kita lunakan dengan sikap ini.

Jadi , mari kita terapkan sikap lemah lembut dan akhlak yang mulia pada kehidupan kita. Karena Ihsan adalah tingkatan tertinggi dari manusia yang mencakup hati dan perbuatan yang teraplikasikan dengan Iman dan Islam.




#30DayWritingChallange #Jilid9 #Squad1 #Day8

No comments:

Post a Comment