My Blog List

Thursday 26 October 2017

Sang Mantan

Tanganku gemetar, lutut ku lemas tak bertenaga, dan aku pun mulai terisak menangis tak kuat lagi membendung luka di hati ini. Rasa sakit yang dulu ku rasakan timbul kembali, setelah tiga tahun ini aku mampu menguasai untuk mengalahkannya. Ternyata aku tak sekuat yang ku tampilkan selama ini. Hati dan pikiranku tak dapat aku kuasai untuk dapat mengembalikan masalah menjadi energy positif yang biasanya sangat ampuh ku lakukan.

Ini semua terjadi karena pembicaraan dengan sang mantan. Sang mantan yang pergi berlalu dengan segudang janjinya. Yang tak pernah menoleh sedikit pun untuk memberikan kewajiban dan hak pada anak-anaknya. Tiba-tiba saja mencuat ke permukaan dengan membawa begitu banyak luka kembali. Begitu benci kah ia padaku? Sampai selalu harus berkata bengis padaku. Padahal selama ini aku tak pernah mengusik kehidupan barumu, dengan harapan kau pun melakukan hal yang sama. Semua ku perjuangkan sendiri demi anak-anak kita.

Ku relakan kau pergi dengan pilihanmu. Setelah perbuatanmu yang selalu kau ulangi selama 7 tahun dalam mahligai pernikahan kita. Bagiku asal selama kata perpisahan itu bukan keluar dari mulutku saja, karena aku tak mau menjadi hamba yang dibenci oleh sang pencipta Nya.

Kamu pasti tak mengerti 3 tahun yang ku lalui begitu indah. Menghantam tatapan sinis orang akan stigma negatif seorang janda, berjuang mencari nafkah untuk anak-anak, fitnah yang mengelilingiku karena mereka kaum pria mengira semua janda itu dapat diperlakukan sama dengan memicingkan sebelah mata mereka.

Aku yang kuat hilang seketika itu juga. Terpuruk dalam sajadahku. Tangisku membasahi sujudku. Seperti yang selama ini ku lakukan tiap kali aku membutuhkan pundak untuk bersandar. Tuhan … peluk aku dalam dekapmu, jangan biarkan aku sendiri tanpa dirimu. Luka ini kembali mengaga.

Sang mantan yang arogan pun mulai memasang strategi piciknya padaku. Miris sekali melihatnya. Karena yang ada hanya suara tajam darinya padaku dengan tatapan kebencian yang mendalam. Aku, hanya bisa mendoakan mu seperti yang selama ini aku lakukan. Pintaku … semoga engkau mendapatkan petunjuk dari Tuhan Mu, agar engkau bisa menjadi manusia yang ingat akan hari pembalasan kelak dan merubah setiap tingkah dan lakumu padaku saat ini.



#30DayWritingChallange #Jilid9 #Squad1 #day16

No comments:

Post a Comment