Ternyata ...
yang bisa membuat
wajahku merona selain dari mendapat sapaan sang arjuna
adalah sambel jambal
roti kesukaanku hahahha …
Aku sebetulnya masuk category
orang yang tidak suka pedas, bahkan dahulu waktu SMP makan mie instant pun
bubuk cabai nya ga pernah aku pakai.
Tapi seiring waktu ,
bersamaan dengan
pedasnya kehidupan ini lambat laun aku mulai menyukai sambal.
Sesekali bersambal
ria itu baik untuk pancaindra kita, melatih saja.
Melatih setajam apa
indra pengecap kita, masih berfungsi dengan baik kah?
Atau malah hanya
lidah tak bertulang ini sajakah yang ucapannya sepedas "SAMBAL" level maksimum?
Lidah tak bertulang
ini menurutku muaranya bersumber dari kontrol hati.
Dari hati pun akan
memberikan sinyalnya kepada otak atau akal kita.
Aku termasuk orang
yang berhati-hati dalam berbicara.
Karena aku tak ingin
membuat lawan bicaraku tak nyaman,
apalagi sampai sakit
hati karena tersinggung oleh perkataanku.
Tapi dari
kehati-hatianku ini beberapa orang terdekatku sangat tau kualitas diriku.
Dengan kehati-hatian
ku ini pulalah aku bisa mengamati lawan bicaraku
dan dapat menembus celah dimana
aku harus masuk.
Bahkan si introvert
saja bisa nyaman berbicara denganku.
Sampai bisa ketawa-ketawa
konyol, marahan, diem-dieman, lalu maafan.
Seperti nya terjadi proses
pengertian lalu kembali ketawa-ketawa lagi …
Dan ini berguna
sekali waktu aku masih sebagai karyawan.
Aku pintar sekali
mempengaruhi dan meyakinkan orang.
Sampai kepala hub (di
atasnya kepala cabang, yaitu kepala dari gabungan beberapa kepala cabang di
suatu regional) di Bank Mandiri Tbk pun percaya menyerahkan passwordnya padaku.
Begitu pula waktu
nego gaji di Siemens dan Astra aku jagonya menjual kualitas diriku.
Sampai pada titik
keceplosan sewaktu ngobrol dengan teman.
Yang ternyata salary
ku 5x dari dirinya.
Soo … bertutur kata
dan memperhatikan lawan bicara itu penting.
Sepenting kita
melatih kepekaan panca indra lidah kita.
Sambal jambal plush
nasi hangat beuhhh … siapa takut ^_^
#30DayWritingChallange #Jilid9 #Day5 #Squad1
No comments:
Post a Comment